bunga tidur

siluet titik cahaya itu tiba-tiba masuk diantara celah-celah jendela yang tertutup
tiba-tiba ia mengukir, eh bukan, dia membentuk.
membentuk setubuh lelaki tampan
wajahnya bersih, senyumnya yang merona
menandakan  betapa bahagianya dia disana

aku panik
kenapa cahaya itu bisa mengukir lelaki seindah dia
Tapi aku tak mampu bercakap bahkan hanya untuk sekedar bertanya "siapa kamu?."
aku tetap diam tak bergeming
membalas lembut tatapannya
sebuah tatapan kerinduan jika aku mengartikannya
tiba-tiba tangannya menggenggam kepalan tanganku yang mengepal karena ketakutan
aku tetap diam
dia seolah mengajakku pergi dengan bahasa matanya
aku bisa baca itu
reflek, ku renggut kembali lentik jemariku dari gumpalannya
tapi dia sudah pergi
cahaya itu berpulang bagai kunang-kunang yang lincah
iya, dia pergi dengan suara yang berdegum 
"Au.."aku jatuh tersungkur disudut ranjang
ya tuhan, itu hanya mimpi
tapi benar, wajahnya sungguh teduh. bolehkah aku jumpai dia dimimpi selanjutnya..?

0 Comments